Minggu, 31 Mei 2015

Review Pasar Modal (Investasi dan Saham)

TUGAS SOFTSKILL PEREKONOMIAN INSONESIA
REVIEW PASAR MODAL (INVESTASI DAN SAHAM)
AKUNTANSI 2015
KELAS 1EB02








Nama :

·         Iqbal Rabbani              NPM : 25214410





PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Ini merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, ia memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Di Indonesia, terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:
- Badan Pengawas Pasar Modal
- Bursa efek
Perusahaan efek
- Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
- Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi, yaitu:
a.       Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain
b.      Menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masinginstrument.
Mesti demikian, kita sering mendengarIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di level rendah. Hampir setiap saat kita membaca surat kabar, melihat berita televisi tak lepas dari bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama yang selalu menayangkan perkembangan pasar modal(terutama IHSG).
Akhir-akhir ini, pasar modal menjadi isu penting dalam perjalanan ekonomikita. Kita dapat melihat negara China, hampir sebagian besar penduduknya ikut terlibat dalanm perdagangan saham, bahkan para petani di sana ikut jual beli saham. Akan tetapi, ditengah hiruk pikuknya pemberitaan, banyak masyarakat kita yang belum tahu tentang hal tersebut.
Mempunyai banyak fungsi, secara makro ekonomi sebagai sarana pemerataan pendapatan. Masyarakat dapat menikmati keuntungan dari perusahaan walaupun mereka bukan pendiri atau pengelola, yaitu dengan membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga keuntungan perusahaan dapat dinikmati masyarakat umum dengan bantuan pasar modal.
Bagi perusahaan, pasar modal juga memberikan keuntungan besar, yaitu untuk mengembangkan usahanya (ekspansi) dengan menggunakan dana dari hasil penjualan saham di pasar ini tanpa harus hutang ke Bank yang bunganya cukup besar, dengan syarat yang rumit. Pasar ini juga sebagai Leading Indicatorperekonomian suatu negara, jika kondisinya baik atau berkembang, maka ekonomi suatu negara tersebut juga akan baik (tidak berlaku mutlak).

SAHAM
Pengertian Saham
Saham (Stock) adalah tanda pernyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha)dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. saham merupakan salah satuinstrumen pasar keuangan yang paling populer.

Jenis Saham
·         Saham Biasa (Common Stock)
·         Saham Preferen (Preferred Stock)
Keuntungan Memiliki Saham
1.      Deviden
Deviden merupakan pembagian keuntungan yang di berikan perusahaandan berasal dari keuntungan perusahaan.
2.      Capital Gain
Capital Gain merupakan selilisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder.
Resiko investasi saham
1.      Capital Loss
Capital loss merupakan kerugian selisih antara harga jual dan harga beli. harga jual lebih rendah dari pada harga beli
2.      Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya di miliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan , atau perusahaan tersebuat di likuidasi. pemilik saham mendapat prioritas terakhir dalam mengklaim modalnya setelah kewajiban perusahaan terpenuhi.
Tempat Perdagangan
Tempat perdagangan Saham di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (Indoesia Stock Exchange)

INVESTASI
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang.
REVIEW
“REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH”
Jurnal “Reaksi Pasar Modal IndonesiaTerhadap Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah” ditulis oleh Nunung Ghoniyah, Mutamimah, Jenar Widayati (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang ) yang di terbitkan oleh SNA 2011.

Latar Belakang Teori dan Tujuan Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yang akan membuktikan pengaruh atas variabel bebas yaitu pengumuman  penerbitan obligasi syariah terhadap dependent variable yaitu  pasar modal indonesia.
Penelitian ini menganggap bahwa terdapat  reaksi pasar  modal indonesia saat diumumkannya obligasi syariah.
Tujuan penelitian  ini adalah untuk membuktikan:
  1. Terjadinya abnormal return yang positif  dan signifikan atas pengumuman  penerbitan obligasi syariah
  2. Terjadinya perubahan trading volume activity saham yang positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah
  3. Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligaasi syariah
  4. Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity  sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligaasi syariah

Metode
Subjek daripenelitianini adalah 9 emiten dari 17 perusahaan yang menerbirbitkan obligasi syariah per 30 november 2006. Pengumpulan data dengan menggunakan metode purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study dengan periode pengamatan selama 21 hari disekitar tanggal pengumuman, yaitu 10 hari sebelum tanggal pengumuman, 1 hari saat pengumuman, dan 10 hari setelah tanggal pengumuman.
Hasil dan Pembahasan
Terjadinya abnormal return yang positif  dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terjadi  abnormal return yang positif  tapi tidak signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah  yang artinya hipotesis dari penelitian ini tidak dapat didukung. Terdapat indikasi bahwa pengumuman penerbitan obligasi syariah kurang memberikan kandungan informasi yang bermakna bagi investor, karena investor masih cenderung melakukan strategi wait and see akibat dari pasar modal yang belum efisien. Strategi ini dilakukan karena masih terdapat informasi yang tidak jelas mengenai prospek perusahaan di masa depan sesudah penerbitan obligasi syariah.
Terjadinya  perubahan trading volume activity saham yang positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat trading volume activity saham yang positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah. adanya kepercayaan para investor yang menganggap bahwa penerbitan obligasi syariah menjalankan prinsip – prinsip syar’i sehingga keamanan lebih terjamin untuk bertransaksi. Hal ini mampu membuktikan bahwa pengumuman obligasi syariah memiliki kandungan informasi, sehingga menyebabkan adanya perubahan yang signifikan atas aktivitas volume perdagangan saham
Terdapatnya  perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligaasi syariah
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah, tetapi tidak signifikan yang artinya hipotesis dari penelitian ini tidak dapat didukung. Bahwa hasil menunjukkan bahwa penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan tingkat kemakmuran  investor pada periode pengamatan, baik sebelum  maupun sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah dimana kondisi tersebut kemungkinan karena obligasi syari’ah pada saat sekarang ini kurang disosialisasikan secara tepat, sehingga masyarakat tidak mengetahui keunggulan-keunggulan yang sebenarnya dari obligasi syari’ah
Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity  sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligaasi syariah
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum  maupun sesudah pengumuman penerbitan  obligasi syari’ah, yang artinya penelitian ini tidak dapat didukung. Trading volume activity sesudah penerbitan obligasi syariah akan lebih besar apabila penerbitan tersebut memberikan nilai tambah (kemakmuran), keamanan secara syar’i bagi investor.
Critical review
Secara keseluruhan,jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar kepenulisan. Namun ada yang perlu di critical review penulis kurang memberikan teori yang cukup mendukung pada hipotesa.hipotesa ditulis hanyaberdasarkan penelitian terdahulu. Peneliti juga tidak menjelaskan analisa yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian baik dengan indikator abnormal return maupun trading volume activity, secara umum disimpulkan bahwa pasar bereaksi tetapi tidak signifikan terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah. Hasil pengujian dari penelitian ini, hanya hipotesa I yang mendukung atas penelitian ini.



Sumber:

·         http://junianslive.blogspot.com/2015/04/pengertian-saham.html
·         https://ratnajea.wordpress.com/2013/04/11/investasi-dan-pasar-modal/
·         https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/23/review-atas-jurnal-reaksi-pasar-modal-indonesia-terhadap-pengumuman-penerbitan-obligasi-syariah/

Senin, 04 Mei 2015

Bedah Jurnal




TUGAS SOFTSKILL PEREKONOMIAN INDONESIA
BEDAH JURNAL METODE VALUE AT RISK (VAR)
AKUNTANSI 2015
KELAS 1EB02














Nama :

·         Iqbal Rabbani              NPM : 25214410



Bedah Jurnal

Judul

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Penulis

Leony P. Tupan, Tohap Manurung, Jantje D. Prang

Tujuan Penelitian

Untuk mengukur Value at Risk pada aset perusahaan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT. Astra International Tbk (ASII) serta portofolio yang dibentuk oleh ketiga aset tersebut dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo.

Variable

Variabel yang digunakan adalah return yang diperoleh dari perhitungan harga penutupan (closing price) saham harian ITMG, BMRI, dan ASII selama satu tahun perdagangan (246 hari bisnis).

Alat Analisis

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data harga penutupan (closing price) saham harian PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT. Astra International Tbk (ASII) selama satu tahun perdagangan, mulai 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2011 yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diperoleh melalui home page www.yahoofinance.com.

Hasil Penelitian

Dari hasil dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a.       Jika investor menginvestasikan dananya sebesar Rp 100.000.000,00 pada aset tunggal dengan tingkat kepercayaan 95%, maka nilai risiko dari aset ITMG sebesar Rp 4.103.963,33. VaR terendah dari ketiga aset tersebut adalah VaR aset PT. Astra International Tbk (ASII) yaitu sebesar Rp 3.353.913,33. Sedangkan VaR aset PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) adalah sebesar Rp 4.060.096,67.

b.      VaR portofolio lebih rendah dari VaR masing-masing aset pembentuk portofolio tersebut. VaR Portofolio 1 yang dibentuk oleh aset ITMG dan BMRI adalah Rp 3.726.543,33. VaR Portofolio 2 yang dibentuk oleh aset ITMG dan ASII adalah Rp 3.233.133,33. VaR Portofolio 3 yang dibentuk oleh aset BMRI dan ASII adalah Rp 3.278.933,33. VaR Portofolio 4 yang dibentuk oleh aset ITMG, BMRI, dan ASII adalah Rp 3.218.906,67. Nilai VaR portofolio yang lebih rendah dari aset pembentuk portofolio tersebut disebabkan karena adanya efek diversifikasi.