Jumat, 20 November 2015

Kisah Inspiratif dan Motivasi

Kisah Inspiratif dan Motivasi
Bob Sadino

Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam

Pendidikan :
  • SD, Yogyakarta (1947)
  • SMP, Jakarta (1950)
  • SMA, Jakarta (1953)

Karir :
  • Karyawan Unilever (1954-1955)
  • Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
  • Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
  • Dirut PT Boga Catur Rata
  • PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
  • PT Kem Farms (kebun sayur)


Bob Sadino Sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya. Beberapa kali wajahnya ikut tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meski kadang hanya tampil sebagai figuran. Penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchick miliknya.

Ia kemudian juga merambah agribisnis khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijual pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa. Hubungan baikdengan orang-orang asing inilah yang kemudian makin membesarkan usahanya hingga ia akhirnya juga memiliki usaha daging olahan Kemfoods. Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Menurutnya, uang adalah prioritas nomor sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menciptakan kesempatan dan berani mengambil peluang.

Bob menyebut, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga tidak segera melangkah. Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja, lakukan dan selalu dengarkan saran dan keluhan pelanggan. Bob membuktikan sendiri, ia yang hanya bermodal nekad, tapi berlandaskan niat dan keyakinan, serta kerja keras pantang menyerah, tanpa teorisukses ia pun bisa jadi seperti sekarang. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses asal mau membayar ”harga” dengan perjuangan tanpa henti.

Di Balik Kisah Sukses Bob Sadino

Kisah sukses Bob Sadino banyak diceritakan dalam berbagai aktivitas pemberian training dan motivasi pada para calon pengusaha. Bahwa latar belakang keluarganya yang berkecukupan, memang itu sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Namun Bob Sadino bukanlah manusia yang gemar memanfaatkan kekayaan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melainkan berawal dari 50 ekor ayam ras yang dipeliharanya saat Bob Sadino sudah berada di titik terendah kehidupannya, dengan menjadi seorang kuli bangunan.

Siapa Bob Sadino?

Bob Sadino sendiri adalah anak seorang guru yang lahir di Tanjungkarang Lampung pada 9 Maret 1933. Satu mobil lagi disewakannya dan Bob sendiri yang menjadi sopir mobil tersebut. Akibat kecelakaan mobil yang parah, Bob jatuh bangkrut karena tidak memiliki uang untuk memperbaiki mobil tersebut. Dari telur yang dihasilkan, dijajakannya secara keliling khususnya pada para warga asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang. Kelebihannya dalam berbahasa Inggris menjadi salah satu kelebihan tersendiri bagi Bob dan istrinya dalam memperoleh pelanggan warga asing.

Meski demikian, tak jarang banyak komplain yang tidak menyenangkan yang diterima Bob. Namun itu semua justru menjadikannya lebih baik dalam memberikan pelayanan dan akhirnya banyak pelanggan yang puas atas jasanya. Pada tahun 1969, berdirilah supermarket pertama miliknya yang bernama Kem Chick. Bahwa untuk memulai sebuah usaha, tidak perlu terlalu banyak berpikir, yang paling utama adalah berani bertindak.

Satu kelebihan dari anak guru ini, di tengah harta yang melimpah Bob selalu merendahkan diri dan mau untuk mendengarkan orang lain. Ia merupakan seorang wirausahawan yang mengawali usahanya dari bawah, ia bukanlah berasal dari keluarga berada dan bukan berasal dari keluarga seorang wirausaha. Berbagai pekerjaan ia lakukan demi menghidupi keluarganya, ia juga pernah jadi kuli bangunan yang upah per harinya Rp 100.

Suatu ketika teman Bob memberi saran agar ia memelihara ayam untuk menghilangkan pikiran yang membebani hidupnya. Dari situ ia medapat ilham bahwa ayam saja dapat berjuang untuk hidup kenapa manusia tidak. Dalam setengah tahun ia telah memiliki pelanggan yang banyak. Selain itu Bob dan istrinya mahir berbahasa Inggris sehingga pelanggan mereka kebanyakan orang asing yang banyak yang bertempat tinggal di Kemang, Jakarta.

Sering sekali Bob dan istrinya ini dimaki para pelanggan bahkan pembantu orang asing pun. Mereka akhirnya menyadari kesalahannya dan meningkatkan mutu pelayanannya dan perubahan Bob berubah dari seorang feodal menjadi pelayan. Lama kelamaan ia menjadi pemilik tunggal supermarket Kem Chicks, dan ia pun selalu menunjukkan penampilan yang sederhana, yaitu dengan memakai celana pendek dan kemeja yang berlengan pendek.

Kesuksesan itu diraihnya dan memulai mengembangkan agribisnis terutama pada tanaman holtikutura. Menurutnya uang bukanlah hal yang utama, yang terpenting komitmen,kemauan,menangkap peluang dan mencarinya. Bob merupakan orang yang luwes, selalu bersedia mendengarkan keluhan dan saran para pelanggannya. Dengan cara itu ia meraih simpati dari pelanggannya. Mulanya ia selalu menghadapi kegagalan dan menghilangkan depresi pada Bob, ia mendapat ayam sejumlah 50 ekor pemberian Sri Mulyono Herlambang, kenalannya.

Dari sinilah usahanya berkembang, mulai ia menjadi pemilik tunggal Kem Chiks lalu merambah menjadi pengusaha sayur yang bersimstem hidroponik. Lalu ada Kem Food , yaitu sebuah pabrik pengolah daging yang berada di Pulogadung dan usaha lain miliknya yang tersebar di beberapa daerah. Perjalanan hidup yang dijalani Bob sadino tidaklah terus berjalan lancar, pasti rintangan yang berat pernah dihapinya juga. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya.

Beberapa kali wajahnya ikut tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meski kadang hanya tampil sebagai figuran. Penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Yang penting, adalah action dan berusaha total, dalam menggeluti apa saja.
Totalitas Bob memang patut diacungi jempol, apalagi mengingat lika-liku jalan hidup yang telah ditempuhnya. Rahasia, tidak selalu berkonotasi jelek, karena yang ini justru rahasia baik, yang penting untuk anda ketahui, pembaca WK. Rahasia ini begitu pentingnya sehingga saya mesti hati-hati mengutarakannya, takut yang memiliki rahasia marah atau mensomasi saya.

Sebelum bercerita tentang rahasia kesuksesan Bob Sadino, saya ingin bercerita tentang rahasia-rahasia lainnya yang ringan-ringan, yang pernah saya dengar. Di Kampung saya, daeah urban yang kini disesaki industri, Kawasan Selatan Gresik, Jawa Timur, ada seorang penjual bakso keliling yang setiap sore selalu ditunggu-tunggu oleh pelanggan. Jika dihitung-hitung, sudah lebih dari 15 tahun ia berjualan bakso.Iapun menceritakan, bagaimana ia setiap hari mencoba membuat bakso terbaik dan rasa terenak sesuai yang diinginkan pelanggan.

Untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, caranya, ia selalu mendengar apa saja yang dikeluhkan pelanggan, mulai dari kuah yang anyep, bakso yang kurang empuk, hingga omela-omelan lain yang sering diucapkan pelanggan. Rasa baksonya yang enak rahasianya terletak pada campuran daging, dan bahan lain dengan adonan yang tepat. Rasa kuahnya yang sedap terletak pada perlakuan pemberian bumbu-bumbu dan kaldu yang tepat, serta pengapian saat memasak. Dan tentu saja banyak rahasia-rahasia lainnya yang tidak mungkin saya ceritakan di rubrik sebanyak satu halaman ini.

“Bolehkah resep ini saya bawa ke Jakarta?. Yang tidak saya duga jawabannya : , “saya ingin membahagiakan tetangga-tetangga saya, orang-orang kampung saya untuk menikmati bakso terlezat yang tidak ada duanya,” ujarnya. Saya yang berkali-kali hadir mendengar penuturan Bob, sering mendengar kalimat yang sama, namun setiap waktu penekannya berbeda. Peserta yang hadir jumlahnya ratusan yang sangat antusias. Seorang bertanya : Apa kiat sukses Bob Sadino?

Cerita Bob bergulir kembali, mengawali usaha di zaman bahulea, zaman ketika Bob masih susah dengan berjualan telor ayam bersama istrinya ke perumahan-perumahan, menawarkan satu persatu telor tersebut kepada pelanggan yang dikenalnya di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Bisa dibayangkan seseorang yang memiliki kepiawaian berjualan dengan pemahaman bahasa internasional yang mumpuni, seperti bahasa Inggris dan Jerman, akan membuat Bob berbeda dari yang lainnya. Rahasia itulah yang paling besar yang mengantarkannya menuju sukses sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar